Subscribe:

Minggu, 15 Desember 2013

Pengumuman PLPG Th. 2013 LPTK IAIN Walisongo Semarang


  • silahkan download Pengumuman PLPG Tahun 2013 IAIN Walisongo Semarang angkatan I - IX  disini
  • Wisuda UJian ulang ke 2 SEMARANG  download

Pengumuman PLPG Tahun 2013 LPTK Rayon 232 IAIN Surakarta


  • Silahkan unduh Pengumuman PLPG Tahun 2013 LPTK Rayon 232 IAIN Surakarta disini 
  • Pengumuman Hasil Ujian Ulang I PLPG IAIN SURAKARTA download


Rabu, 27 November 2013

HAB Kemenag RI Ke-68 Tahun 2014




Sejak berdirinya, pada tanggal 3 Januari 1946, Kementerian Agama RI telah melewati fase panjang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Visi dan misinya yang profetik, merupakan bagian dari implementasi amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang menyangkut pemenuhan hak-hak dasar warga negara dalam bidang agama, kehidupan beragama, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Kurun waktu yang hampir sama dengan usia NKRI tersebut telah dilalui Kementerian Agama dengan berbagai tantangan, kendala, hambatan dan capaian yang sangat dinamis. Spirit ikhlas beramal yang direkat kuat dalam institusi Kementerian Agama menjadi energi spiritual dan elan vital bagi segenap jajaran dan keluarga besar Kementerian Agama dalam upaya mewujudkan visinya, dan menjalankan misinya serta melaksanakan  berbagai program pembangunan serta dalam memberikan berbagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. 


Hari Amal Bhakti yang diperingati setiap tahun merupakan momentum peneguhan kembali komitmen seluruh jajaran dan keluarga besar Kementerian Agama untuk bekerja keras dan kerja cerdas dengan tetap menjunjung tinggi sikap ikhlas, integritas, dan profesionalitas dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik tersebut. Penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka HAB juga diharapkan dapat memperkuat kebersamaan dan kekeluargaan seluruh jajaran dan keluarga besar Kementerian Agama dalam merevitalisasi dan menggelorakan nilai juang yang diwariskan oleh para founding fathers Kementerian Agama. 

Sejumlah pencapaian positif yang diperoleh Kementerian Agama saat ini, di antaranya perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2012, serta capaian kinerja lain yang menunjukan indeks positif, merupakan hasil kerja keras dan komitmen  seluruh aparatur Kementerian Agama melalui peran profesionalnya serta konsistensi terhadap peraturan yang menjadi ketentuan mengikat. Tahun 2014 harus dijadikan sebagai momentum untuk terus meningkatkan kinerja dengan menjunjung tinggi nilai profesionalitas dan amanah. Nilai terebut harus menjadi satu kesatuan dalam pikiran, seikap, dan tindakan aparatur Kementerian Agama. 

Melalui peringatan HAB juga diharapkan seluruh jajaran Kementerian Agama memperoleh tambahan energi positif dan semangat yang baru untuk meningkatkan peran aktifnya dan memberikan kontribusinya secara nyata dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, serta sejahtera lahir dan batin. Peran aktif dan kontribusi tersebut dapat dilakukan dan diberikan melalui 5 (lima) fokus program sejalan dengan misi Kementerian Agama yaitu: (1) peningkatan kualitas kehidupan beragama; (2) peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; (3) peningkatan kualitaspendidikan agama dan pendidikan keagamaan, serta pendidikan pada madrasah dan  perguruan  tinggi  agama; (4) peningkatan  kualitas  penyelenggaraan  ibadah haji;  dan  (5) peningkatan  kualitas  tata  kelola  kepemerintahan  dalam  rangka mewujudkan Kementerian Agama yang bersih dan berwibawa. 

Tema HAB Kemenag ke-68 adalah  "Mengabdi dengan profesional dan Amanah”

>> Download Juknis Pelaksanaan HAB Kemenag ke-68 Tahun 2014

Presiden Berikan Satyalencana Pendidikan kepada Guru Madrasah




Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan memberi tanda Penghormatan Satyalencana Pendidikan kepada enam Guru Madrasah yang terdiri atas Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah. Penghargaan diberikan sebagai bentuk penghormatan pemerintah atas prestasi gemilang dan pengabdian guru madrasah tersebut dalam menjakankan peran dan tugas profesionalnya sebagai guru.

Enam Guru Madrasah tersebut adalah Widi Hastuti (MAN Wonokromo, Yogyakarta), Thoha (Guru MAN 3 Yogyakarta), Yuni Retnowati (Guru RA Jogjacitra, Yogyakarta), Siti Aminah (Pengawas Guru, Yogyakarta), Nani Ayum (Kepala MTsN 1 Medan) dan Zahruddin (Pengawas Guru, DKI Jakarta).

Menurut Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan, pemberian tanda Penghormatan Satyalencana Pendidikan akan diberikan langsung oleh Presiden SBYsaat puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) pada 27 November 2013 di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Nur Kholis menyatakan, HGN tahun ini mengambil tema “Mewujudkan Guru Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Implementasi Kurikulum 2013” yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan PGRI.

Dalam peringatan puncak tersebut, Kemenag berpartisipasi dalam rangkaian acara HGN di antaranyaberziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Gerak Jalan Sehat yang pelepasannya dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nur Syam bersama Gubernur DKI Joko Widodo. Selain itu, Kementerian Agama juga memberi apresiasi dan anugerah kepada sejumlah tenaga pendidik madrasah yang berprestasi.

Minggu, 24 November 2013

Selamat Hari Guru Ke-68





“Mewujudkan Guru Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Implementasi Kurikulum 2013”

Sabtu, 09 November 2013

Mengenang Hari Pahlawan 10 November




10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Sukarno-Hatta, hari itu diperingati secara nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik. Dengan merenungkan, secara dalam-dalam, berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama.

Perjalanan Jauh Bangsa Indonesia

Dalam mengenang arti Hari Pahlawan 10 November sudah sepantasnya kita memandang peristiwa itu sebagai tahap yang penting dalam long march (perjalanan jauh) bangsa kita. Dan alangkah panjangnya, atau jauhnya, long march yang harus ditempuh oleh bangsa kita, untuk melahirkan dan memperjuangkan negara Republik Indonesia. Long march ini telah secara nyata dimulai, antara lain, dengan lahirnya Budi Utomo (Surabaya, 20 Mei 1908, yang saat ini dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional), lahirnya Sarekat Islam (Surabaya, 1912), Indische Partij (Bandung, 1912), Muhammadiyah (Yogya 1912), Nahdlatul Ulama (Jombang Jatim, 1926), PKI (Semarang, 1920), Perhimpunan Indonesia (di negeri Belanda, 1922), pemberontakan PKI (Jawa Tengah dan Sumatera Barat, 1926), lahirnya PNI (1927).

Dalam barisan panjang long march bangsa ini, patut kita catat juga ikut sertanya berbagai gerakan seperti Jong Java (1918), yang disemarakkan pula oleh lahirnya Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Indonesia (Bandung, 1927), yang kemudian mencapai puncaknya dengan lahirnya Sumpah Pemuda (1928). Bagian-bagian lainnya dalam barisan long march bangsa, yang tidak bisa dilupakan juga, adalah kelahiran Parindra, Gerindo, Partindo, Pusat Tenaga Rakyat (1943, yang dipimpin oleh 4 serangkai Sukarno-Hatta-Ki Hadjar Dewantara-Kyai Haji Mas Mansur), kelahiran Pembela Tanah Air (PETA) tahun 1943, dan Barisan Pelopor (1944, yang dipimpin oleh Sukarno).

Latar Belakang Sejarah

Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di pulau Jawa, dan pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang. Dengan dijatuhkannya bom atom di Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) dalam bulan Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, maka pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah tanpa syarat kepada Sekutu.

Selama pendudukan Jepang, di tengah-tengah penderitaan rakyat yang disebabkan oleh pendudukan tentara Jepang dan perang, di kalangan banyak golongan lahir semangat anti-Barat atau anti-kolonialisme, di samping perasaan anti-Jepang (terutama menjelang tahun 1945). Dalam rangka persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan menghadapi Sekutu, pemerintah Jepang telah menggunakan berbagai cara dan akal untuk merangkul rakyat Indonesia, untuk menghadapi Sekutu. Peta (Pembela Tanah Air) telah dibentuk, dan Jepang juga menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Pemimpin-pemimpin Indonesia (antara lain Sukarno, Hatta dll) telah menggunakan berbagai kesempatan waktu itu untuk menyusun kekuatan, demi cita-cita untuk kemerdekaan bangsa.

Dengan kekalahan Jepang menghadapi Sekutu, maka kemerdekaan bangsa Indonesia telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus, yaitu ketika pasukan pendudukan Jepang masih belum dilucuti oleh Sekutu. Sejak itulah terjadi berbagai gerakan rakyat untuk melucuti senjata pasukan Jepang, sehingga terjadi pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan pada tanggal 25 Oktober mendarat di Surabaya. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, dan memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, di samping itu, tentara Inggris juga memeliki tujuan rahasia untuk mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.

Perkembangan sejak mendaratnya tentara Inngris di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kehadirannya (atas nama Sekutu) itu telah diboncengi oleh rencana pihak Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Tentara Inggris (Sekutu) yang datang ke Indonesia juga mengikutkan NICA (Netherlands Indies Civil Adminsitration). Kenyataan inilah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana. Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda Merah-Putih-Biru di hotel Yamato telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan beraneka-ragam badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Singkatnya, bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, makin memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, pada tanggal 30 Oktober.

Karena terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby itu, maka penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6 pagi tanggal 10 November 1945.

Serangan Besar 10 November

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat sebagai alat negara juga telah dibentuk. Di samping itu, banyak sekali organisasi-organisasi perjuangan telah dilahirkan oleh beraneka-ragam golongan dalam masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada tanggal 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang dan sejumlah besar kapal perang. Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak. Rupanya, Tentara Keamanan Rakyat (yang kemudian menjadi TNI) dianggap enteng, apalagi badan-badan perjuangan bersenjata (laskar-laskar dll) yang banyak dibentuk oleh rakyat. Tetapi, diluar dugaan Inggris, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada permulaannya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Ternyata, pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh ditangan pihak Inggris.

Keagungan Arti 10 November

Kebesaran arti pertempuran Surabaya, yang kemudian dikukuhkan sebagai Hari Pahlawan, bukanlah hanya karena begitu banyaknya pahlawan - baik yang dikenal maupun tidak di kenal yang telah mengorbankan diri demi Republik Indonesia. Bukan pula hanya karena lamanya pertempuran secara besar-besaran dan besarnya kekuatan lawan. Di samping itu semua, kebesaran arti pertempuran Surabaya juga terletak pada peran dan pengaruhnya, bagi jalannya revolusi waktu itu. Pertempuran Surabaya telah dapat menggerakkan rakyat banyak untuk ikut serta, baik secara aktif maupun pasif, dalam perjuangan melawan musuh bersama waktu itu, yaitu tentara Inggris yang melindungi (menyelundupkan) NICA ke wilayah Indonesia.

Selasa, 05 November 2013

Selamat Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1435 H)


Segenap guru dan karyawan MI Al Falah Bulaksari mengucapkan ...

Selamat Tahun Baru 1434 Hijriah !

Semoga semakin semangat beribadah
Dan di tahun ini lebih indah
Dengan rizki berlimpah
Dalam aroma yang berkah

Amin…

Jumat, 01 November 2013

UN SD/MI diserahkan ke Daerah


Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Dasar (SD) tidak lagi dilaksanakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Pelaksanaan UN SD akan diserahkan ke Dinas Pendidikan di masing-masing daerah. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim.

Rabu, 30 Oktober 2013

Mengenal Ulama Kharismatik KH. Najmuddin


Ada beberapa ulama yang tersohor di wilayah Banyumas diantaranya  Muhammad Habib (tahun 1778 – 1888 M) . Muhammad Habib adalah Pembuka desa Kebarongan dan sekaligus pendiri pondok pesantren Kebarongan, Kemranjen, Banyumas,.Muhammad Habib, seorang ulama yang berpengaruh di Dulang Mas (Kedu. Magelang, Banyumas). KH Muhammad Habib pernah pergi ke Makkah belajar dan mukim di sana selama dua puluh tahun. Kiai Haji Muhammad Habib wafat pada tahun 1888 M. Keturunan K.H Muhammad Habib pada saat ini banyak menjadi tokoh-tokoh yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, seperti K.H Mustholih Badawi Cilacap yang pernah menjadi pengurus PBNU Pusat, K.H Najmudin Majenang (Kiai Kharismatik yang pengaruhnya sangat kuat sampai sekarang di Cilacap sebelah barat), K.H. Khasbullah Badawi (ketua dewan syuro PBNU Jawa Tengah dan sekaligus sebagai salah satu pendiri partai PKNU), KH Atho’urrahman Hisyam, KH Dzakiyul Fuad dan K.H Zuhrul Anam Leler (Kiai Kharismatik yang pengaruhnya sampai tingkat nasional). Dari Kebarongan sendiri keturunan beliau diantaranya KH Damanhuri (Putra tertua), KH abdullah Mukri (Putra), KH Abdullah Zawawi (Putra), KH Abdul Ghofir (Cucu), KH Asifudin Zawawi (Cucu), K.H. Fata Mukmin (Cucu Buyut dari KH Muhammad Habib dan Pengasuh Pondok Pesantren MWI Kebarongan yang meninggal tahun ini 2012) dan Muh Hikamudin Suyuti (Cucu Canggah dari KH Muhammad Habib).

Senin, 28 Oktober 2013

Hari Sumpah Pemuda Ke-85


“Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu memindahkan sebuah gunung dan berikan aku 100 orang pemuda maka aku akan dapat menggerakkan dunia”, (Ir. Soekarno) 



SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA ke 85 !!! (28 Oktober 1928 - 28 Oktober 2013)

Sabtu, 19 Oktober 2013

PERSAMI 2013


PERSAMI (Perkemahan Sabtu Malam Minggu) adalah kegiatan tahunan yang ada di MI Al Falah Bulaksari yang bertujuan untuk membentuk dan membina generasi muda sebagai pemimpin-pemimpin Bangsa dimasa depan, agar mempunyai kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif dan pekerja keras demi mendorong kemajuan serta keberhasilan pencapaian cita-cita Bangsa.


Senin, 14 Oktober 2013

Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H



Ucapan yang paling baik adalah "Allah", lagu yang paling indah adalah "Adzan", referensi yang paling lengkap adalah "Al-Qur'an", senam yang palig sehat adalah "Shalat", diet yang paling bagus adalah "Puasa", kebersihan yang menyegarkan adalah "Wudhu", perbuatan yang paling mulia adalah "Memaafkan", Pengurus Komite RA dan MI, dewan guru dan staff mengucapkan " Selamat Hari Raya Iedul Adha 1434 H, Mohon Maaf Lahir & Bathin."

Kamis, 10 Oktober 2013

Panggila PLPG IAIN Walisongo Semarang




  • Undangan  PLPG Tahap 5 (IAIN Walisongo Semarang) dan daftar peserta,,monggo didownload  
  • Undangan  PLPG Tahap 6 (IAIN Walisongo Semarang) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap 7 (IAIN Walisongo Semarang) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap 8 (IAIN Walisongo Semarang) dan daftar peserta,,monggo didownload

Minggu, 29 September 2013

Hasil Konvensi Pendidikan



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menggelar Konvensi Ujian Nasional (UN), di Gedung Kemdikbud, Jakarta. Konvensi yang berlangsung selama dua hari, 26-27 September 2013, serta dihadiri sedikitnya 350 peserta yang memiliki kepentingan dan peduli dengan pendidikan nasional.

Sebelum acara ditutup, Ketua Pelaksana Konvensi UN Bambang Indrayanto membacakan hasil rumusan konvensi tersebut. Ia menegaskan, bahwa UN tetap dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu lulusan sekolah sehingga mutu peserta didik bersaing baik di dalam negeri, regional, dan internasional.


Rabu, 18 September 2013

Panggilan PLPG Surakarta 2013


  • Undangan  PLPG Tahap I - 1 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap I - 2 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap II - 1 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap III - 1 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap III - 2 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap IV - 1 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap IV - 2 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap tanggal 3,5,6,1 (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload
  • Undangan  PLPG Tahap IV & V (IAIN Surakarta) dan daftar peserta,,monggo didownload


Senin, 26 Agustus 2013

Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-68


Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-68  di MI Al Falah Bulaksari tahun 2013 ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana para petugas Upacara pada tahun ini adalah Bapak/Ibu guru. Seperti gambar diatas, petugas pengibar bendera dari kiri ke kanan : Ibu Wahyu Tri Astuti, S.Pd.IIbu Reni MurtiniIbu Naimah Basoh, S.Pd.I 


Komandan upacara dipercayakan kepada Bapak Musofa Zaeni, S.Pd.SD dengan jabatan di Madrasah sebagai seksi Pramuka dan Olah raga


dari kiri ke kanan : Pleton paling kanan Bapak Misbahul MunirBapak Sakur, S.Pd.I, dan Bapak Burhanudin ( Kepala RA Al Falah Bulaksari )


Pembawa Teks pancasila dan Teks Proklamasi Bapak Khotim, A.Ma, Pembaca doa Bapak Rosidin dan Pembaca UUD 1945 Bapak Makhayun, S,Pd.SD (dari kiri ke kanan)


Pembawa Acara (MC) ditugaskan kepada Bapak Yasin Yusuf dan Inspektur Upacara Bapak Saefudin Zuhri

masih ada satu petugas lagi yaitu dirijen paduan suara kelas VI yang dipercayakan kepada Ibu Nurjanah, A.Md (guru RA Al Falah) (dibawah ini)



Masyarakat/wali murid pun antusias menyaksikan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-68









Madrasah Harus mengikuti perkembangan Zaman




Menteri Agama Suryadharma Ali meminta agar madrasah selalu mengikuti perkembangan zaman dalam berbagai sisi dan menunjukkan keunggulan dibanding sekolah lain.

“Madrasah harus terus mengikuti perkembangan zaman, kita harus menanamkan sikap untuk mencapai lembaga pendidikan terbaik,” kata Menag di hadapan para guru dan kepala madrasah dalam Halal bil Halal dan Rembuk Guru Persatuan Guru Madrasah Jawa Barat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jalan Taman Sari Kota Bandung, Senin (26/08).

Rabu, 14 Agustus 2013

Pedoman HUT RI Ke - 68




  1. Logo HUT RI Ke 68
  2. Tema HUT RI Ke - 68 : Mari Kita Jaga Stabilitas Politik Dan Pertumbuhan Ekonomi Kita Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
  3. Pedoman Peringatan HUT RI Ke 68
  4. Doa Peringatan HUT RI Ke 68

Mengenang 17 Agustus 1945




Hari Jumat di bulan Ramadhan 1364 H, pukul 05.00 pagi WIB, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia . 

Memaknai Idul Fitri



Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru, atau bahkan istri baru (bagi yang baru menikah). Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.

Idul Fitri 1434 H




Segenap Guru dan Karyawan MI Al Falah mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H.
Taqoballahu mina waminkum Minal 'Aidin Wal Faizin.


( mata terkadang salah lihat mulut terkadang salah mengucap hati terkadang salah menduga dengan kemauan tulus suci dengan ikhlas mohon maaf lahir serta bathin )

Minggu, 28 Juli 2013

Menag Gagas "Panca Prestasi Madrasah"



Pendis - Upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah merupakan sebuah keniscayaan dan tuntutan mutlak seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era modernisasi dan globalisasi yang tidak bisa dihindarkan sekarang ini. Pernyataan itu disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya pada Pembukaan Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional, Expo Madrasah MEDP,dan Rembug Nasional Guru Madrasah Tahun 2012 di Bandung (25/6).

Pendataan Peserta Didik, Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 2013

Senin, 22 Juli 2013

Panitia PPDB 2013



Berdasarkan SK Kepala Madrasah No. 015/47.7/d.3/V/2013 tentang kepanitiaan PPDB 2013, bersama ini kami akan menyampaikan hasil PPDB 2013 sebagai berikut :
  1. Panitia PPDB 2013 terdiri dari 3 panitia khusus, 4 team PPDB dan 3 anggota.
  2. Anggaran PPDB 2013 >>Pemasukan Rp. 3.630.000,- >>Pengeluaran Rp. 4.070.000,-  mengalami defisit sebesar Rp. 430.000,- hal ini karena panitia mengagendakan peserta didik baru sejumlah 30 peserta didik tapi pada hari pertama masuk bertambah menjadi 39 peserta didik.
  3. Jumlah pendaftar laki-laki 20 dan perempuan 19 jumlah = 39

NO
KELAS I
KELAS II
KELAS III
KELAS IV
KELAS V
KELAS VI
JUMLAH
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
1
20
19
39
14
13
27
24
15
39
13
13
26
13
13
26
12
13
25
96
86
182


Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah bekerja sama dengan baik demi suksesnya PPDB terutama kepada rekan panitia, Pengurus Komite dan Yayasan dan Kepala RA Al Falah Bulaksari.

                                                                                          Bulaksari, 22 Juli 2013
                                                                                          Ketua PPDB 2013



                                                                                          MUSOFA ZAENI, S.Pd.SD


Link Banner

EMIS ONLINE
KIP-BSM
SIMPATIKA
SDM-PDSP
SATU LAYANAN